This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

20 Maret 2023

3.3 Koneksi Antar Materi

 MODUL 3.3 KONEKSI ANTAR MATERI

PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID

HILMAN SAEPUL RAHMAN 









Tidak berlebihan jika menyebutkan bahwa modul 3.3 merupakan modul yang banyak memberikan manfaat. Modul 3.3 merupakan puncak dari beberpa modul yang dipelajari. Meski tidak ada kata berakhir dalam belajar, tapi modul 3.3 merupakan modul pamungkas. Karena pamungkas dan sarat akan ilmu pengetahuan yang telah melecut semangat melakukan perubahan di satuan sekolah dimana saya melakukan pembelajaran.

Di dalam modul 3.3 pengelolaan yang berdampak pada murid diajarkan bahwa sebagai pemimpin pembelajaran, ketika membangun ekosistem komunitas sekolah penting untuk memperhatikan setiap tahapan perencanaan sebuah program sekolah. Perencanaan dengan pelaksanaan dan mentoring hingga evaluasi perlu diterapkan secara konsisten agar program dapat berjalan memberikan manfaat dan berkelanjutan.

Titik temu dari keterakitan dalam modul 3.3 adalah bahwa dalam merencanakan suatu program sekolah yang berdampak pada murid, hendaknya program tersebut dibangun melalui tahapan BAGJA (Buat pertanyaan, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana dan Atur eksekusi) denga menggunakan strategi MELR (Monitoring, Evaluation, Learning and Reporting) serta Manajemen Resiko. Keberhasilan dan kesuksesan tujuan program sekolah tentunya dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya sumber daya sekolah itu sendiri. Pemetaan aset atau identifikasi terhadap aset/ modal yang dimiliki oleh sekolah seperti modal sosial, modal manusia, modal fisik, modal lingkungan/ alam, modal politik, modal finansial, modal agama dan budaya. Sekolah dapat mengefektifkan potensi sumber daya, aset/ modal tersebut sebagai kekuatan dalam pengembangan sekolah melalui program yang berdampak pada murid. Murid adalah sosok pembelajar. Dengan konsep merdeka belajar murid diberikan kebebasan dalam berfikir, berbuat dan berkarya serta berinovasi tanpa adanya tekanan dari siapa pun dan oleh apapun.

Konsep BAGJA sebagai model manajemen perubahan yang membantu mewujudkan murid merdeka belajar di sekolah. Konsep ini juga dikenal dengan strategi 5D yaitu Define, Discovery, Dream, Design and Destiny. Define diartikan pentingnya menentukan suatu arah dan tujuan dari program yang akan dilaksanakan. Hal ini dapat digali  melalui pertanyaan mendasar yang dibuat untuk mengarahkan kepada pencarian yang diharapkan pada ketercapaian hal-hal yang akan dilakukan. Discovery dimaksudkan sebagai cara untuk menemukan kemampuan terbaik yang dimiliki atau dikenal dengan tahap pencarian identitas diri. Dapat dilakukan dengan mengambil pelajaran pada peristiwa yang terjadi baik oleh diri maupun orang lain. Dream dimaksudkan dengan keinginan, harapan, impian dan segala hal yang mungkin menjadi cita-cita bersama melalui program yang direncanakan. Tentunya mimpi ini dapat diraih jika kebersamaan persepsi dimiliki dan didukung oleh seluruh warga sekolah serta stakeholder yang ada. Design merupakan rancangan langkah strategi untuk melaksanakan program. Strategi yang efektif diperlukan untuk mencapai visi misi. Hal ini dapat dikembangkan ke hal-hal positif yang menjadikan murid merasa aman, nyaman dan bahagia. Sehingga, dibutuhkan Destiny atau kiat membangun budaya melalui inovasi pembelajaran dan kreativitas yang tinggi dalam proses pembelajaran.

Dalam melaksanakan program sesuai perencanaan matang yang telah direncanakan, biasanya muncul hal-hal yang dapat menjadi krintangan atau hambatan dari luar dan dalam lingkungan. Ini adalah hal yang wajar terjadi Untuk itu, sebagai pemimpin pembelajaran perlu melakukan kegiatan  monitoring, evaluasi (sebagai bentuk penilaian retrospektif dan wujud refleksi program yang berdampak pada murid),  pembelajaran dan laporan program atau disingkat dengan MELR serta memperhatikan manajemen resiko untuk meminimalisir resiko atau hal-hal yang diluar rencana. Yang tak kalah menariknya adalah bahwa materi ini saling berkaitan dengan materi-materi pada modul sebelumnya. Antara lain:

1. Modul 1.1 Refleksi Filosofi Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara

Bahwa sebagai pemimpin pembelajaran, murid hendaknya menjadi perhatian khusus dalam mengelola program. Program hendaknya yang mampu merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat murid baik zaman maupun tempat sehingga terwujud suasana belajar yang memerdekakan.

2. Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak

Guru penggerak sebagai agen perubahan harus bergerak terarah dan menggerakan komunitas lain, agar kapal besar indonesia bisa menemui kemajuannya

3. Modul 1.3 Visi Guru Penggerak

Bahwa visi guru penggerak sangat berkaitan dengan bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang berpihak pada murid dan menjalankan rencana program sekolah dengan dukungan para stakeholder  dalam mendukung ekosistem pembelajaran yang berpihak pada murid.

4. Modul 1.4 Budaya Positif

Terwujudnya budaya positif sekolah hanya bisa diwujudkan jika program yang berdampak pada murid dapat dikelola dengan cara-cara yang baik dengan memperhatikan kekuatan yang dimiliki oleh sekolah.

5. Modul 2.1 Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid melalui Pembelajaran Berdiferensiasi

Mengelola program yang berdampak pada murid tidak terlepas dari apa yang menjadi kebutuhan murid seperti kesiapan belajar murid, minat belajar dan profil belajar murid.

6. Modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional

Dalam merencanakan program yang berdampak pada murid juga perlu mengintegrasikan pembelajaran sosial dan emosional di dalamnya. Hal ini untuk mengembalikan kesadaran penuh (mindfullness) murid. Agar dalam melaksanakan program sekolah, murid dapat merasa tenang, fokus, berempati, termotivasi dan memiliki sikap tanggung jawab.

7. Modul 2.3 Coaching

Coaching sangat penting dilakukan sebagai langkah untuk menggali segala potensi dan melejitkan kinerja murid untuk menemukan sendiri solusi atas permasalahan yang dihadapi ketika melaksanakan program sekolah yang berdampak pada murid. Untuk itu, sikap kreatif, inovatif dan sikap kritis dari murid sangat diharapkan agar tercipta murid merdeka belajar.

8. Modul 3.1 Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

Pemimpin pembelajaran adalah orang yang mau melakukan perubahan ke arah yang positif dan senang berkolaborasi. Agar keputusan yang diambil bersifat efektif dan efisien terkait rancangan program yang ingin dilakukan, tentunya keputusan tersebut telah harus memperhatikan 3 prinsip berfikir, 4 paradigma pengambilan keputusan dan melakukan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Hal ini untuk mendorong rasa percaya diri, keselamatan dan kebahagiaan murid serta seluruh pihak yang terkait. 

9. Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya 

Pengelolaan yang berdampak pada murid hendaknya didukung oleh identifikasi aset/ modal yang dimiliki oleh sekolah. Sehingga pemanfaatan dan pengefektifan sumber daya menjadi prioritas yang perlu diperhatikan oleh seluruh stakeholder yang ada.

Dengan memperhatikan kaitan seluruh materi modul 3.3 dengan modul lain sebelumnya, maka sangatlah besar peran guru penggerak untuk mengembangkan diri secara sadar dan kemauan pribadi untuk meningkatkan kualitas belajar murid melalui pengelolaan program yang berdampak pada murid agar sikap mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid tercermin dalam aksi nyata menuju murid merdeka belajar dan berkarakter sesuai profil pelajar Pancasila.