09 Februari 2023

KAIDAH PANTUN

 KBMN PGRI-28












Resume ke 13
Kaidah Pantun

Moderator       : Dail Ma'ruf, M.Pd
Narasumber    : Miftahul Hadi, S.Pd

Pantun merupakan salah satu kekayaan sastra indonesia yang memiliki nilai  tersendiri. Karenanya menjadi bagian materi yang disampaikan di kelas belajar menulis nusantara angkatan 28. Materi disampaikan pada hari senin, 06 Februari 2023. Pembelajaran ini dipandu oleh moderator, Bapak Dail Ma'ruf, M.Pd. 

     Daun salam elok mahkota
    Bunga sekuntum tumbuh di taman,
    Assalamualaikum saya ucapkan,
    Sebagai salam pembuka kata.
    
    Menanam padi di musim hujan
    Padi ditanam berharap panen
    Mari belajar beang mas Hadi kawan
    Semoga semuanya berkenan

Demikian balas pantun antara narasumber dengan moderator sebagai awal dimulainya pembelajaran malam ini.

Untuk mengenal lebih dekat siapa nara sumber malam ini, moderator menshare biodata narasumber yang memiliki banyak karya, beliau adalah Miftahul Hadi, S. Pd. adalah  guru di SD Negeri Raji 1 Demak, Jawa Tengah. Beliau juga  alumni KBMN gelombang 17.

Pengertian Pantun
Pantun berasal dari kata pan dan tun. Pan yang merujuk kata sopan dan tun merujuk pada kata santun. Demikian menurut Renward Branstetter (Susesno, 2006; Setyadiharja,2018;Setyadiharja, 2020). Hussain, 2019 juga menuturkan bahwa kata tun  dapat diartikan sebagai pepatah dan peribahasa. 

Tuntun (Pampanga): teratur, Tonton (Tagalog): mengucapkan sesuatu dengan susunan yang teratur, Tunutun (Jawa Kuno): benang, Atuntun: teratur, Matuntun: pemimpin. Panton (Bisaya): mendidik, Pantun (Toba): kesopanan atau kehormatan (Hussain, 2019).

Pantun berasal dari akar kata Tun yang bermakna baris atau deret. Asal kata Pantun dalam masyarakat Melayu-Minangkabau diartikan sebagai Panuntun, oleh masyarakat Riau disebut dengan Tunjuk Ajar yang berkaitan dengan etika (Mu'jizah, 2019).
Pantun adalah termasuk puisi lama yang terdiri dari empat baris atau rangkap, dua baris pertama disebut pembayang atau sampiran, dan dua baris keduadisebut dengan maksud atau isi (Yunos, 1966;Bakar 2020).

Merupakan bagian kekayaan sastra indonesia, pantun juga diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak benda pada sesi ke-15 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Kantor Pusat UNESCO di Paris, Prancis (17/12/2020).

Ciri Pantun
Sebagai karya sastra pantun memiliki beberapa ciri, yaitu:
  1. Satu bait terdiri atas empat baris
  2. Satu baris terdiri atas empat sampai lima kata
  3. Satu baris terdiri atas delapan sampai dua belas suku kata Bersajak a-b-a-b
  4. Baris pertama dan kedua disebut sampiran atau pembayang
  5. Baris ketiga dan keempat disebut isi atau maksud
Kegunaan Pantun
  1. Sebagai media komunikasi 
  2. Sambutan dalam pidato
  3. Menyatakan perasaan
  4. Lirik lagu
  5. Perkenalan
  6. Berceramah/dakwah
Pantun sebagai Pemelihara Bahasa
  1. Sebagai alat pemelihara bahasa, pantun berperan sebagai penjaga fungsi kata dan kemampuan menjaga alur berfikir.
  2. Pantun melatih seseorang berfikir tentang makna kata sebelum berujar.
  3. Secara sosial pantun memiliki fungsi pergaulan yang kuat.
  4. Pantun menunjukkan kecepatan seseorang dalam berfikir dan bermain-main dengan kata.
  5. Namun demikian, secara umum peran sosial pantun adalah sebagai alat penguat penyampaian pesan.
Perbedaan Pantun dengan karya sastra lain
Perbedaan pantun dengan karya sastra lain sebagaimana tertera pada gambar berikut














Cara Mudah Menulis Pantun
Memahami Kaidah/ ciri pantun
Memotong rebung pokok kuini,
Menanam talas akar seruntun,
Mari bergabung di malam ini,
Bersama kelas menulis pantun.

Pantun di atas terdiri atas empat baris.
Baris pertama terdiri atas empat kata, baris kedua terdiri atas empat kata, baris ketiga terdiri atas empat kata, baris keempat terdiri atas empat kata. Baris pertama hingga baris keempat terdiri atas sepuluh suku kata.

Persajakan dan Rima dalam pantun

1. Rima akhir
Pohon nangka dililit benalu,
Benalu runtuhkan batu bata,
Mari kita waspada selalu,
Virus corona di sekitar kita.

2. Rima tengah dan akhir
Susun sejajar bungalah bakung,
Terbang menepi si burung elang,
Merdeka belajar marilah dukung,
Wujud mimpi Indonesia cemerlang.

3. Rima awal, tengah dan akhir
Jangan dipetik si daun sirih,
Jika tidak dengan gagangnya,
Jangan diusik orang berkasih,
Jika tidak dengan sayangnya.

4. Rima lengkap
Bagai patah tak tumbuh lagi,
Rebah sudah selasih di taman,
Bagai sudah tak suluh lagi,
Patah sudah kasih idaman.

Menguasai Perbendaharaan Kata



 












Jenis-jenis pantun 
  1. Pantun Nasehat
        Adalah pantun yang berisi nasehat kehidupan, seperti:
        Asam kandis asam gelugur
        Ketiga asam siang riang
        Menangis di pintu kubur
        Teringat badan tidak sembahyang

    2. Pantun Lucu
        Pantun yang berisi hal-hal yang lucu dengan tujuan untuk menghibur. Contohnya:
        
        Jalan jalan ke pulau bali
        Ke Pulau bali naik feri
        Dikira kakek Hilang kendali
        Ternyata giginya hilang siji

Pantun Merdeka Belajar
Peserta upacara berbaris sejajar,
Semua patuh perintah kepala,
Murid merdeka dalam belajar,
Sesuai profil pelajar pancasila.

Tupai loncat jangan dibidik,
Burung terbang masuk sangkar,
Guru sabar dalam mendidik,
Siswa merdeka dalam belajar.


0 comments:

Posting Komentar