09 Februari 2023

KONSEP BUKU NON FIKSI

 











Konsep Buku Non Fiksi

Moderator: Yandri Novita Sari, S.Pd

Narasumber: Musiin, M.Pd

Narasumber pertemuan ke-14 Kelas Belajar Menulis Nusantara angkatan -28 adalah bu Musiin, M.Pd. atau biasa dipanggil Bu Iin oleh orang-orang di sekitarnya memiliki hobi membaca buku, menulis, travelling dan memasak. Ia lahir di kota Tahu Takwa Kediri dan merupakan seorang guru Bahasa Inggris.

Pendidikan terakhir beliau adalah S2 di Universitas Negeri Surabaya, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sasta Inggris.

"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dari masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian"                              (Pramoedya Ananta Toer)

 "Jika kau bukan anak raja, juga bukan ulama' besar, maka menulislah" (Imam Ghazali)

Dilihat dari metode penulisannya, tulisan dibagi menjadi 2, yaitu tulisan fiksi dan non fiksi. Tulisan non fiksi adalah karya tulisan yang besifat baku dan berdasarkan fakta. Tulisan yang memberikan informasi tentang fenomena-fenomena actual yang terjadi yang dapat dibuktikan  kebenarannya. 

Pengertian di atas menunjukkan bahwa buku nonfiksi berbeda dengan buku fiksi, jika buku fiksi didasarkan pada imajinasi penulis, namun buku nonfiksi harus dapat dibuktikan secara ilniah, yang dibuktikan seumber kebenaranya secara empirik.

Hal yang harus diperhatikan tentang tulisan non fiksi adalah:

Berisi penjelasan tentang sesuatu hal atau objek tertentu yang factual. 

Objektifitas yang tinggi dan berusaha menarik serta menggugah nalar pembaca. 

Bahasa bersifat denotative 

Penjelasan berupa fakta’gagasan (tabel, infografis, diagram)

Buku nonfiksi adalah buku yang isinya mengenai cerita yang dibuat berdasarkan kejadian nyata atau disusun berdasarkan fakta. Bahasa yang digunakan  bersifat denotatif. 

Yang termasuk tulisan nonfiksi diantaranya artikel, Karya Tulis Ilmiah, biografi, essai, makalah, serta buku nonfiksi Buku nonfiksi bersifat informatif dengan bahasa yang lugas, jelas, akurat, dan disajikan apa adanya sesuai dengan fakta yang terjadi, biasanya ditulis oleh orang yang ahli di bidangnya.

Pola Penulisan buku non fiksi

Ada 3 pola penulisan buku non fiksi, yakni:

Pola Hierarkis

Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit) Contoh: Buku Pelajaran

Pola Prosedural 

Buku disusun berdasarkan urutan proses. Contoh: Buku Panduan

Pola Klaster 

Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)

Proses Penulisan buku non fiksi

Proses penulisan buku nonfiksi terdiri dari 5  langkah, yakni

Pratulis, kegiatan pratulis diantaranya, menentukan tema,  Menemukan ide, Merencanakan jenis tulisan, Mengumpulkan bahan tulisan, Bertukar pikiran, Menyusun daftar, Meriset, Membuat Mind Mapping, Menyusun kerangka

Menulis Draf

Dalam menulis draf yang mesti diperhatikan diantaranya, Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas, Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan.

Referensi dalam membuat draft bisa diperoleh dari literasi di internet; Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal, Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal; Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini; Penemuan yang telah didapatkan, pemikiran yang telah direnungkan secara mendalam.

Narasumber dalam menulis draft mengambil referensi di Yulius Roma Patandean Channel 

Contoh anatomi buku non fiksi

Halaman Judul
Halaman Persembahan (OPSIONAL)
Halaman Daftar Isi
Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
Halaman Prakata
Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
Bagian /Bab
Halaman Lampiran (OPSIONAL)
Halaman Glosarium
Halaman Daftar Pustaka
Halaman Indeks
Halaman Tentang Penulis

Merevisi Draf

Bagian yang direvisi adalah sistematika/ struktru tulisan dan penyajian serta memeriksa gambaran  besar dari naskah.

Menyunting naskah 

dalam kegiatan ini adalah memerhatikan ejaan, tata Bahasa, diksi, data dan fakta, legalitas dan  norma yang harus sedusi dengan KBBI dan PUEBI

Menerbitkan

Menertbitkan bisa dilakukan ke percetakan mayor bisa juga percetakan Indi. Untuk mengetahui topik yang dibahas sedang trending atau tidak, bisa dicek di google trending

Kekayaan data pendukung sebuah non fiksi merupakan bagian dari hal penting. Semakin banyak data pendukung semakin menunjukkan kualitas tulisan tersebut.


0 comments:

Posting Komentar