09 Januari 2023

Menulis Setiap Hari

KBMN PGRI-28









Resume Pertama

Senin, 9 Januari 2023

Tema               : Menulis Setiap Hari

Narasumber    : Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd

Moderator       : Dail Ma'ruf, M.Pd

Materi pertama Kelas Belajar Menulis Nusantara angkatan 28 dimulai  pukul 19.00 WIB,  hari Senin, 9 Januari 2023. Narasumber untuk materi pertama adalah Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd dengan dipandu oleh moderator Bapak Dail Ma'ruf, M.Pd. Setelah moderator mempersilakan peserta untuk  berdo'a sesuai keyakinannya masing-masing dan menyampaikan informasi bahwa pembelajaran dibagi dua sesi, sesi pertama penyampaian materi, dan sesi kedua tanyajawab.

Setelah dipersilakan oleh moderator, narasumber pun langsung menyapa peserta pelatihan dan memperkenalkan diri dengan menshare link Blog dan  YouTube yang berisi  curiculum vitae beliau. Selanjutnya sebagai pemantik, narasumber menshare link blog yang berisi tulisan narasumber dengan judul Menulis Setiap hari Buktikan Apa yang Terjadi

Memaknai Kesuksesan Penulis Profesional 

Tulisan ini adalah refleksi seorang penulis pemula yang masih banyak kekurangan yang bermimpi  menjadi penulis istiqamah namun tetap rendah hati. Berangkat dari keikutsertaan sebagai peserta Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI angkatan 28, penulis bertekad mengikuti setiap pembelajaran sesuai jadwal dan akan berusaha memenuhi tagihan yang telah ditentukan yaitu meresume 30 kali materi dan berupaya nantinya menerbitkan buku solo. Tapi yang paling penting motivasi saya dalam kegiatan ini adalah sebagai ungkapan syukur atas nikmat yang telah Allah SWT limpahkan, karena syukur sesungguhnya adalah ketika kita memanfaatkan nikmat pemberian Allah SWT untuk hal-hal yang positif dan produktif. 

Secara sederhana menulis diartikan sebagai kegiatan menyampaikan ide, gagasan dan informasi kepada orang lain dengan tujuan agar orang lain menjadi tahu dan terpengaruh dengan tulisan kita. Menulis  juga dapat diartikan sebagai kegiatan memengaruhi orang lain  agar dapat mengambil pelajaran dari tulisan yang kita buat. Dilihat dari tujuannya berarti dalam menulis dibutuhkan kecakapan dan keterampilan khusus agar pembaca menjadi faham dan terpengaruh setelah membaca tulisan kita. 

Sedangkan menurut Wijaya Kusumah dalam blognya menyebutkan, "Menulis adalah kemahiran berbahasa yang keempat. Hal yang pertama adalah mendengar, kedua adalah berbicara, ketiga adalah membaca dan yang keempat sekali lagi adalah menulis."

Karena menulis merupakan kemahiran atau keterampilan, maka menulis harus diusahakan dan dibiasakan bahkan harus didisiplinkan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan diterapkan agar kita tetap eksis menulis, diantaranya: 1). Luruskan niat dengan hati yang ikhlas, luruskan niat dengan hati yang ikhlas maksudnya selalu memperbarui niat setiap saat, mengapa  selalu memperbarui niat setiap saat ? karena terkadang niat yang sudah terpatri dalam hati, oleh karena  faktor lain dari luar dan dalam diri maka niat yang tadinya lurus menjadi "bengkok". Niat itu  tempatnya di dalam hati dan hati setiap manusia ada dalam kekuasaan Allah SWT, karenanya mintalah kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa agar hati kita selalu dalam petunjukNya.  di sinilah pentingnya memperbarui niat agar kita tetap dijalan yang lurus dalam mewujudkan mimpi kita sebagai penulis. 2). Tumbuhkan budaya Menulis adalah kebutuhan, manusia tentu akan berusaha sekuat tenaga bahkan berbagai cara dilakukan untuk mendapatkan uang, terkadang dengan cara-cara yang melabrak aturan dan norma hukum, mengapa sebegitunya..? meskipun uang bukan segalanya, tapi segalanya memakai uang, karena uang adalah kebutuhan,  berbagai macam cara dilakukan untuk mendapatkan uang. Sama halnya dengan menulis, mestinya kita harus menumbuhkan bahwa menulis adalah kebutuhan, ciri sederhana kita sudah menjadikan menulis sebagai kebutuhan adalah ketika merasakan ada yang kurang saat kita tidak menulis, hari-harinya selalui diliputi keinginan kuat untuk menulis, menulis dan menulis.3). Disiplinkan diri dalam membaca dan menulis, sering kita dengar seuntai ungkapan, jika ingin menjadi penulis maka bacalah. Ini artinya,  membaca dan menulis adalah kegiatan yang tidak bisa dipisahkan, kualitas tulisan seseorang dipengaruhi oleh  kualitas membaca dan memahami bacaannya. 4). Nikmati proses dan terus berproses setiap hari tiada henti, Proses tidak menghianati hasil, hasil yang sesuai harapan dibutuhkan totalitas dalam proses, ikuti dengan penuh tanggungjawab, dan nikmati proses sebagai sebuah pembeajaran yang menyenangkan. 5). Hadirkan hati saat menulis. Menulis itu laksana mengemudi kendaraan, driver ketika mengemudi akan menghadirkan tiga indera sekaligus dalam waktu yang bersamaan, pandangan fokus ke depan, pendengaran peka terhadap segala macam bunyi laju kendaraan, bisa membedakan mana bunyi kendaraan normal dan mana bunyi kendaraan karena kerusakan onderdil dan baut yang aus, serta  perasaan (hati/ feeling) difungsikan saat  menyalip kendaraan lain, saat menghindari lubang dan lain sebagainya. Ketika ketiga indera tersebut difungsikan dengan baik maka perjalanan pun terasa nyaman dan selamat sampai tujuan. Pun demikian dalam menulis tidak kurang dari tiga indera yang bekerja pada saat kita menulis, pandangan, pendengaran serta hati. Biasakan tazkiyatunnafs setiap saatbersihkan hati dari penyakit hati seperti iri, dengki, ujub, riya dan takabur, niscaya tulisan kita akan sampai kepada para pembacanya, bukan saja memahami bacaan, melainkan akan terpengaruh dan mencoba mengimplementasikan pesan moral tulisan kita.

Menulislah, terus menulis dan menulis terus, jangan  banyak berpikir, kebanyakan berpikir berakibat laptop, pena atau buku terparkir di tempatnya.



1 komentar:

  1. Semangat menulis ...
    silakan kunjungi tulisan saya di
    https://ragungps.blogspot.com/2023/01/flyer-2-judul-menulis-dengan-gairah.html

    BalasHapus